Travelingkuy88 - Maluku Tenggara disebut memiliki pantai seperti di Sanur, Bali pada puluhan tahun lalu. Namun, daerah ini dianggap tak memiliki branding yang kuat.
Lalu, apa hal lain yang perlu ditingkatkan dari potensi wisata Maluku Tenggara ini?
"Yang perlu ditingkatkan, tadi saya kagum sekali dengan pasirnya itu. Tapi sebelumnya saya nggak pernah mendapat branding yang kuat tentang pasir terhalus atau sudah ada tapi saya mungkin nggak belum masif gitu," terang Menparekraf Sandiaga Uno, di Desa Wisata Ngilngof, Maluku Tenggara,.
"Bayangan saya saat semua serius, Desa Wisata Ngilngof ini seperti Pantai Sanur pada 50 tahun yang lalu, tahun 89, dan jalannya tidak lurus mengikuti kontur. Itu bagus sekali," imbuh dia.
Jadi, kata Sandiaga hal yang paling penting pertama adalah soal branding yang kuat. Sisi itulah yang ingin didorong untuk digencarkan.
"Di sini nggak terlalu jauh dari Raja Ampat dan memiliki sensasi yang nggak kalah terutama kalau misalnya branding, pasir terhalus di dunia," tegas dia.
"Itu pasti orang akan datang karena kekuatan branding. Saya mungkin nanti Desa Wisata Ngilngof ini sebagai bagian 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia saya akan bantu branding," imbuh dia lagi.
Kata dia, ikon utama dari Maluku Tenggara adalah pasirnya yang begitu halus dan tak ada di tempat lain manapun. Selebihnya, destinasi ini begitu besar hingga bisa dijadikan lokasi untuk sport tourism.
"Menurut saya yang paling kuat branding karena di tempat-tempat lain nggak ada pasir terhalus itu. Begitu kita jalan di atasnya berasa jalan di atas tepung, empuk sekali," kata dia.
"Ini sensasi tiga kilometer kita bisa bikin berbagai kegiatan, seperti sport tourism, tour de moluka, thriatlon sensasi sepeda naik perahu dan pindah ke pulau lain. Ini konsep yang akan terus kita kembangkan," pungkas dia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar