Travelingkuy88 - Salah satu daerah penyelenggara Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papia adalah Kabupaten Mimika dengan ibu kota Timika. Mimika punya sejumlah destinasi wisata menarik, seperti Ekowisata Mangrove Pomako Mimika atau sering disebut juga Ekowisata Hutan Mangrove Pomako.
Selain menyajikan pemandangan alam yang indah, ada beberapa keunikan dari tempat wisata ini. Di salah satu tempat, terpampang jelas papan petunjuk “dilarang bawa mantan”.
Namun, yang dimaksud "mantan" di sini adalah sampah. Kalimat-kalimat pada papan petunjuk yang berada di tempat wisata itu, dibuat dengan unik menggunakan kalimat kekinian, dengan harapan para wisatawan lebih memperhatikan informasinya.
Bukan hanya satu, tapi ada beberapa papan informasi dengan kalimat kekinian terdapat di sepanjang jalur ekowisata itu. Kalimat kekinian yang dituliskan di atas papan kayu warna-warni, menambah keunikan dari papan informasi tersebut.
Untuk kamu yang jomblo, jangan tersinggung dengan papan informasi lainnya, seperti "Ayo Selingkuh" hingga "Jalan Aja Dulu Kalo Cocok Kita Nikah". Selingkuh sendiri merupakan singkatan dari ‘Selamatkan Lingkungan Hidup’.
Papan informasi dengan kalimat kekinian itu mampu menarik perhatian para wisatawan, mau yang suka berswafoto ataupun sekadar melintas. "Mungkin sengaja dibuat seperti itu, supaya orang senang berfoto di sana," ucap Risal, salah seorang pengunjung seperti dikutip dari Antara, 2 Oktober 2021.
Tidak hanya papan petunjuk yang unik, Ekowisata Mangrove Pomako Mimika juga memanjakan wisatawan yang gemar berswafoto dengan adanya belasan payung warna-warni yang menggantung. Ada pula pajangan berbentuk hati yang biasanya menjadi spot favorit para pengunjung.
Tempat wisata alam ini berlokasi di Distrik Mimika Timur, wilayah adat Suku Kamoro, yang berada di sisi kanan akses masuk Pangkalan Pendaratan Ikan Pomako. Lokasi ekowisata ini berjarak 40 km dari pusat kota, kalau menggunakan kendaraan roda empat, jarak tersebut bisa ditempuh dalam waktu kurang lebih 50 menit.
Saat masuk, wisatawan akan disambut dengan suara kicauan burung. Karena di dalam Ekowisata Mangrove Pomako terdapat aneka satwa yang dilindungi.
Untuk masuk ke Ekowisata Mangrove Pomako dikenakan tarif Rp5 ribu untuk anak-anak dan Rp10 ribu untuk orang dewasa. Nantinya tarif tersebut dimasukan ke dalam kas daerah setempat.
Perjalanan dari Timika ke lokasi ekowisata yang dikelola Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kabupaten Mimika itu relatif nyaman, karena jalan yang sudah diaspal. Sepanjang jalan hanya hutan mangrove setinggi 10-15 meter di kanan dan kiri yang terlihat sejauh mata memandang.
Hutan mangrove di Mimika memang begitu luas. Jenisnya juga beragam, ada sekitar 40 jenis mangrove. Dan khusus di kawasan ekowisata itu ada 27 jenis mangrove.
Akses bagi wisatawan di sana hanya berupa jembatan atau titian bakau yang menggunakan material kayu besi. Meskipun harus melewati titian, berjalan menyusuri mangrove ini terasa segar dan nyaman karena kita bisa menghirup udara bersih yang bagus untuk pernapasan.
Di tempat ini juga ada banyak fasilitas pendukung bagi pengunjung seperti homestay, tempat pemancingan dan restoran. Pengunjung juga harus menjalankan protokol kesehatan seperti memakai masker dan menjaga jarak.
Kawasan konservasi Mangrove Pomako Mimika menawarkan wisata edukatif dan kesegaran alam yang bersih. Untuk menjaga kawasan ini tetap bersih, tentunya para pengunjung "Dilarang Bawa Mantan"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar