Jumat, 20 November 2020

Danau Toba di Sumatera Utara punya cerita dan legenda yang menarik

Travelingkuy99 - Cerita dan legenda Danau Toba yang terletak di provinsi Sumatera Utara disampaikan turun temurun dari generasi ke generasi. Konon menurut legenda, Danau Toba terbentuk karena terbongkarnya rahasia seorang putri jelmaan ikan mas.

Alkisah ada seorang petani muda bernama Toba yang sebagian besar waktunya dipakai untuk bercocok tanam di desanya. Namun, kadang-kadang juga Toba pergi memancing ikan untuk dijadikan lauk atau dijual.

Suatu hari, Toba pergi mencari ikan. Dia sangat beruntung bisa menangkap seekor ikan mas yang cukup besar. Akan tetapi, Toba pun merasa ada sesuatu yang aneh pada ikan tersebut.

Tak lama kemudian secara mengejutkan ikan tersebut berubah menjadi sosok perempuan dengan paras cantik jelita. Perempuan itu lalu menjelaskan kepada Toba dirinya adalah seorang putri yang dikutuk.

Putri itu berterimakasih dapat terbebas karena pertolongan Toba dan bersedia menjadi istri dari Toba. Hanya saja, putri cantik itu memberi syarat yakni sebuah larangan membicarakan asal-usul sang putri.

Mereka berdua akhirnya menikah dan memiliki seorang anak bernama Samosir. Sayangnya, Samosir tumbuh menjadi anak yang sedikit nakal dan memiliki nafsu makan yang besar.

Sang ayah yang kelaparan terkejut melihat makanannya telah sedikit. Toba merasa sangat marah akan kelakuan Samosir dan melupakan janji pada istrinya. Dia mengumpat dan menyebut Samosir merupakan anak ikan yang tak tahu diuntung.

Singkat cerita, cerita dan legenda Danau Toba berlanjut saat suatu hari Samosir diminta ibunya mengantarkan makanan untuk sang ayah, Toba. Di tengah perjalanan, Samosir merasa lapar dan tanpa pikir panjang Samosir memakan makanan untuk ayahnya.

Samosir sangat sedih dan berlari pulang memeluk dan mengadu pada ibunya. Seketika itu akhirnya terjadi bencana karena Toba telah melanggar sumpahnya.

Sang putri dan Samosir sekejap menghilang dan keluarlah semburan air dengan derasnya dari tempat menghilangnya mereka.

Semburan air itu akhirnya memenuhi lembah yang dihuni Toba dan berakhir menjadi sebuah danau raksasa. Akhirnya danau tersebut dinamakan Danau Toba, dan muncul pulau ditengah-tengah danau dengan nama Pulau Samosir.

Cerita dan legenda Danau Toba ini selalu mengemuka saat terjadi peristiwa naas atau bencana di daerah tersebut. Masyarakat sekitar Danau Toba banyak yang percaya bahwa menangkap ikan mas berukuran besar akan menimbulkan bencana.

Menurut peneliti limnologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Gadis Sri Haryani ikan mas atau Cyprinus carpio bukanlah fauna endemik di Danau Toba.

Ikan endemik di danau dengan luas 1.124 km2 itu disebut ihan atau ikan batak (Neolissochilus thienemanni). Fauna ini dikategorikan jenis yang terancam punah oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN).

Sementara secara ilmiah proses terbentuknya Danau Toba pernah dipaparkan sejumlah pakar geologi dalam jurnal yang diterbitkan oleh Michigan Technological University (MTU) tahun 1991.

Menurut kajian para ahli ini, Danau Toba sebenarnya terbentuk akibat letusan Gunung Toba ribuan tahun lalu.

Letusan Gunung Toba kemudian membentuk kaldera atau kawah yang sangat luas. Pada letusan ketiga atau sekitar 74.000 tahun lalu, kaldera tersebut membentuk Danau Toba.

Danau terbesar di Indonesia ini memiliki kedalaman maksimum mencapai 508 meter dan kedalaman rata-rata 228 meter. Sementara kelilingnya sekitar 428 km.

Danau Toba merupakan salah satu destinasi wisata utama di provinsi Sumatra Utara dan menjadi tempat masyarakat sekitar menggantungkan hidup dengan pengembangan perikanan.

Terlepas dari mitos dari cerita dan legenda Danau Toba, kawasan tersebut dan isinya tetap harus mendapatkan perlindungan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar