Senin, 19 Oktober 2020

Pantai Pangandaran yang Mendamba Turis


Travelingkuy88 - Pantai Pangandaran yang Mendamba Turis Dulu Pangandaran adalah tempat wisata favorit turis yang datang ke Jawa Barat. Namun kini turis sudah sangat jarang, kenapa ya?

Kunjungan wisatawan mancanegara ke pantai Pangandaran terus merosot sejak beberapa tahun terakhir ini. Kondisi ini berbeda dengan era tahun 90-an, ketika rombongan bule-bule banyak berwisata ke Pangandaran.

"Sekarang jarang sekali ada wisatawan mancanegara, apalagi dalam situasi pandemi Corona. Bahkan sebelum pandemi pun sudah jarang yang datang," kata Herianto manager sebuah hotel berbintang di pantai timur Pangandaran, Senin (19/10/2020).

Dia mengatakan di era tahun 90-an, setiap pekan selalu banyak turis berwisata berhari-hari, terutama dari Belanda.

Selain menikmati keindahan pantai, mereka paling senang berkeliling perkampungan atau melihat bangunan eks stasiun kereta api," kata Herianto.

Dia berharap pemerintah atau instansi terkait bisa mendongkrak kembali kunjungan wisatawan mancanegara ke Pangandaran. Sesuai dengan visi Pemkab Pangandaran yang ingin menjadikan Pangandaran sebagai destinasi wisata berkelas dunia.

"Tentu kami pun sebagai pelaku usaha siap ambil bagian dan berkolaborasi dalam upaya tersebut," kata Herianto.

Ketua PHRI Pangandaran Agus Mulyana mengakui kunjungan wisatawan mancanegara ke Pantai Pangandaran menurun dalam dua dekade terakhir. "Sejak tahun 1998 memang terus menurun. Kalau sebelum itu ramai sekali oleh turis asing," kata Agus.

Namun demikian kata Agus, Pangandaran masih punya Pantai Batukaras yang selama ini masih sering dikunjungi wisatawan mancanegara.

"Namun objek wisata Pantai Batukaras masih stabil untuk kunjungan wisatawan mancanegara, kebanyakan mereka yang hobi surfing. Mayoritas dari Australia," kata Agus.

Dia menjelaskan sejauh ini pihaknya bersama Pemkab Pangandaran sudah melakukan berbagai upaya untuk menarik kembali kedatangan wisatawan mancanegara ke Pangandaran. Salah satunya peningkatan kemampuan komunikasi para pelaku wisata. Penguasaan bahasa asing bisa memberikan kenyamanan bagi wisatawan mancanegara.

"Misalnya pekan lalu kami gelar pelatihan bahasa Perancis bagi 10 orang pramuwisata dan 10 orang pegawai hotel dan restoran," kata Agus.

Di samping itu Agus memaparkan ada masalah krusial yang cukup menjadi hambatan bagi kemajuan dunia pariwisata di Pangandaran, yaitu masalah kemudahan aksesibilitas ke Pangandaran.

Jarak tempuh ke Pangandaran dari kota-kota besar cukup jauh. Misalnya dari Bandung butuh waktu sekitar 6 jam dari Jakarta sekitar 9 jam. Masalah inilah yang terkadang menjadi kendala, tak hanya bagi wisatawan mancanegara tapi berlaku pula untuk wisatawan domestik.

"Inilah yang harus dipikirkan bersama. Jalan tol Bandung-Cilacap harus segera direalisasikan dan penerbangan ke Bandara Nusawiru juga harus segera dioperasikan," kata Agus.

Proyek pembangunan jalan tol Bandung-Tasikmalaya-Cilacap diproyeksikan akan selesai pada 2024 mendatang. Tol ini memiliki exit tol di Kecamatan Kalipucang atau 17 kilometer menuju kawasan Pangandaran, sehingga akan jadi daya dukung pariwisata Pangandaran.

Dengan pembangunan jalan tol Bandung-Cilacap sepanjang 205 kilometer ini, tentu harus disikapi dengan segala fasilitasnya, karena diyakini wisatawan akan semakin banyak yang datang ke Pangandaran.

Selain itu untuk menyedot wisatawan supaya datang ke Pangandaran salah satunya dengan perluasan Bandara Nusawiru supaya dapat dibuka rute penerbangan ke Pangandaran. Sehingga akses Jakart-Pangandaran lebih mudah. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar