Travelingkuy88 - Siapa yang tidak kenal dengan Belitung? Pulau cantik nan eksotis ini terletak di lepas Pantai Timur Sumatera yang diapit oleh Selat Gaspar dan Selat Karimata. Belitung atau yang sering disebut sebagai Belitong masuk ke dalam 10 destinasi wisata prioritas pada tahun 2016. Hanya berjarak 391 km dari Jakarta, saya mantap terbang ke Belitung dengan penerbangan langsung dari ibukota.
Yep! Negeri Laskar Pelangi ini menjadi tujuan short escape saya selanjutnya. Pagi yang cerah sekitar jam 7 pagi saya lepas landas dari Bandara Soekarno Hatta.
Perjalanan ini hanya membutuhkan waktu maksimal 1 jam untuk mendarat di Bandar Udara Internasional HAS Hanandjoeddin, Belitung. Seorang guide dari private trip siap mengantar saya kemana saja, Bang Geland namanya.
Setelah sampai di Kota Tanjung Pandan, kami mampir di destinasi pertama yaitu Rumah Makan Mie Atep yang terletak di dekat Bundaran Satam. Kuliner khas Belitung ini sangat legendaris dan tidak membuka cabang, umurnya pun sudah sekitar 67 tahun loh!
Mie Atep yang lezat ini terbuat dari mie kuning dan disiram oleh kuah udang dan ditaburi beragam toping seperti bakwan udang, potongan kentang rebus, irisan timun segar, udang rebus, emping melinjo dan juga tauge.
Rasanya jangan ditanya, lidah saya pun ikut bergoyang saking mantapnya. Perut sudah aman terisi. Bang Geland langsung membawa saya menyambangi daerah Belitung Timur yang membutuhkan waktu 1 jam 30 menit dengan mobil pribadi.
Bang Geland banyak bercerita tentang Belitung dan segudang sejarahnya. Sambil menikmati perjalanan dengan disuguhi deretan pohon kelapa sawit, tidak terasa kami sampai di Belitung Timur.
Di sini saya diajak ke 3 lokasi sekaligus yaitu SD Muhammadiyah Gantong atau SD Laskar Pelangi, Rumah FIFI, dan Museum Kata Andrea Hirata. Namun sayang sekali, Rumah FIFI dan Museum Kata Andrea Hirata tutup sementara karena pandemi Covid 19.
Tak mau kehabisan akal, saya pun tetap berfoto di depan kedua bangunan unik tersebut. Setidaknya ada kenangan walaupun tidak seperti yang dibayangkan. Kami agak lama singgah di SD Laskar Pelangi menjelajahi isinya seketika teringat Film adaptasi novel Andrea Hirata yang sangat berkesan.
Lalu kami menyambangi Pantai Serdang Manggar yang terletak di Timur Belitung. Sejenak saya terkagum dengan pasir putih dan tenangnya air laut di sini. Pantai ini sepi dengan jejeran perahu kayu warna-warni khas nelayan dan juga beberapa anak desa setempat yang terlihat bahagia bermain air di bibir pantai. Hari itu ditutup dengan menikmati secangkir kopi nikmat khas Belitung dan sepiring singkong goreng di Kong Djie Coffee.
Hari ke 2 adalah beaches day! Kami bertolak ke Pantai Tanjung Kelayang, sekitar 27 KM dari Kota Tanjung Pandan. Saya sangat takjub melihat luasnya pantai bak surga dunia ini.
Air laut bening dengan gradasi warna hijau tosca serta ombak kecil yang tenang sesaat membuat saya terbius oleh pesonanya! Seperti pantai lain di Belitung, Tanjung Kelayang menyuguhkan batu granit raksasa di tiap sudutnya, keren banget!
Sehabis puas berfoto dan mengambil beberapa video, kami melakukan island hopping menggunakan kapal kayu milik kenalan Bang Geland di sana. Kami menuju Pulau Lengkuas yang ditempuh sekitar 45 menit dari Tanjung Kelayang.
Laut biru bening dan bersih membuat saya tidak berhenti mengambil video sebagai kenang-kenangan pribadi. Lagi-lagi sepanjang perjalanan banyak terdapat batu granit cantik khas Belitung.
Sungguh elok! Mercusuar menjadi daya tarik tersendiri di pulau ini dan konon telah didirikan sejak masa kolonial Belanda. Spot foto instagramable berada di hamparan bebatuan granit dengan ukuran hampir sebesar rumah penduduk.
Saking beningnya air laut di sini, ikan-ikan kecil terlihat dengan mata telanjang sedang lalu-lalang. Kami pun bergeser ke sisi kanan Pulau Lengkuas untuk snorkeling. Spot di sini paling diminati wisatawan untuk berjumpa biota laut yang beragam.
Terumbu karang nya sangat cantik. Berbagai jenis ikan menggemaskan mengelilingi saya saat dikasih umpan roti. Seandainya berani diving, saya akan menjelajahis dunia bawah laut Belitong!
Pantai terakhir yang kami kunjungi adalah Pantai Tanjung Tinggi. Film Laskar Pelangi juga dibuat di sini. Lokasinya tidak jauh dari Pantai Tanjung Kelayang. Kawasan ini lebih ramai pelancong dan sudah banyak warung yang menyediakan makanan dan minuman.
Akses Wi-Fi gratis pun sudah tersedia di sini. Tanjung Tinggi tidak kalah menawan dari yang lainnya. Kumpulan batu granit setinggi tebing membuat hasil foto semakin estetik.
Lautan hijau tosca campur biru muda menyegarkan mata dan bikin betah berlama-lama! Tak terasa di hari ketiga saya harus pulang ke Ibukota. Sebelum ke bandara, saya sempat menikmati kemegahan Danau Biru Kaolin yang tidak jauh dari pusat kota.
Terimakasih tak putus saya ucapkan kepada Bang Geland sebagai tour guide yang ramah dan sangat informatif. Semoga lain waktu bisa kembali ke Belitong untuk mengukir cerita yang berbeda. Yuk berkelana ke bangka belitung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar