Senin, 27 April 2020

Gunung Cikuray Via Pemancar, Jalur Pendakian Yang lagi Ngehits


Travelingkuy88 - Gunung Cikuray Via Pemancar, Jalur Pendakian Yang lagi Ngehits, Garut merupakan salah satu di daerah Jawa Barat. Ngomongin Garut pastinya kita sudah tahu banyak tentang kota ini, apalagi dengan makanan khasnya yaitu dodol. Makanan satu ini memang khas dengan Garut.

Selain dikenal dengan sebutan Kota Dodol, Garut juga dikenal sebagai Swiss van Java. Karena pesona alamnya yang indah dan menakjubkan dengan kontur yang eksotis dan disempurnakan dengan udara yang sejuk dan bersih. Jadi tak salah jika kota ini terkenal dengan sebutan Swiss van Java karena memang mirip juga dengan negara Swiss di Eropa.

Kota Garut juga memiliki gunung-gunung yang eksotis, salah satunya Gunung Cikuray. Gunung Cikuray merupakan salah satu gunung yang terletak di Provinsi Jawa Barat. Gunung Cikuray memiliki ketinggian 2.821 mdpl, menjadikannya sebagai gunung tertinggi ke-4 di Provinsi Jawa Barat setelah Gunung Ciremai, Gunung Pangrango dan Gunung Gede.


Gunung Cikuray memiliki tipe stratovolcano yaitu gunung berapi yang mengerucut. Gunung berapi bertipe seperti ini memiliki ciri khas curam dan dibangun banyak lapisan. Walaupun demikian, Gunung Cikuray tidak mempunyai kawah, yang biasanya gunung yang bertipe stratovolcano mempunyai kawah puncak. Secara administrasi Gunung ini berada diperbatasan Kecamatan Bayongbong, Cikajang, dan Dayeuh Manggung

Gunung Cikuray mempunyai beberapa jalur pendakian, di antaranya jalur via Bayongbong, jalur via Cikajang, dan jalur via Cilawu. Saya melakukan pendakian lewat jalur Cilawu via Pemancar. Jalur via Cilawu itu sendiri memiliki dua jalur yaitu, jalur via Pemancar, Dayeuh Manggung, dan jalur via Kiara Janggot. Saya memulai perjalanan dari Purwakarta menggunakan kereta api untuk meminimalisir resiko di jalan dan juga menghindari macet liburan sekolah. Perjalanan ini memakan waktu kira-kira 5 jam. Saya sampai pukul 2.:00 WIB di Garut, dan langsung ke rumah salah rekan saya di Garut untuk bermalam.

Keesokan harinya, saya dan tim memulai perjalan ke basecamp via Pemancar, Dayeuh Manggung menggunakan mobil pick up angkutan khusus ke basecamp dengan biaya Rp. 50.000. Di perjalanan menuju basecamp kami disuguhkan dengan panorama alam yang begitu eksotis hijaunya perkebunan teh dengan birunya langit membuat mata jernih berpaduan dengan suara alam menambah kesyahduan kalau kata paribahasa Sunda mah “Herang mata tiis ceuli”


Eh iya di jalur pendakian via Pemancar ini kita akan menemukan 2 pos yaitu pos pendaftaran dan pos pendataan. Tidak terasa kami pun sampai di pos pendaftaran, di sini kami tidak langsung berjalan karena dari pos ini kita masih menggunakan mobil pick up ke pos pemancar. Biaya pendaftaran via Pemancar seharga Rp 10.000/orang. Perjalanan pun dilanjutkan menuju pos Pemancar. Kira-kira kami sampai pukul 11.00 WIB di pos Pemancar. Dan melanjutkan perjalanan ke pos Pendataan, di pos ini pihak pengelola meminta data seluruh anggota serta melakukan pembayaran seharga Rp 15.000/orang.

Di perjalanan jalur pendakian kami disuguhkan pemandangan yang menakjubkan, hijaunya perkebunan teh, dan permukiman warga terlihat dari atas. Memasuki kawasan hutan kita disuguhkan dengan pohon rindang nan hijau. Oh iya di Gunung Cikuray banyak Si Ganteng Bagas (Babi Hutan) jadi tetap berhati-hati ya dan disarankan tidak mendirikan tenda di kawasan hutan.

Jalur pendakian via Pemancar bisa dikatakan sebagai jalur pendakian terpanjang menuju puncak Gunung Cikuray. Namun kelebihan melakukan pendakian lewat jalur ini kalian bisa sedikit menghemat tenaga karena treknya pun relatif lebih landai dan tidak se-ekstrem jalur lain, dan bisa menikmati perjalanan lebih nikmat dan hikmat hehehe. Jangan terlalu hikmat juga nanti gak sampai sampai karena terlalu hikmat wkwk.

Yuk tunggu apalagi? Hayuuk main ke Garut dan jangan lewatkan melihat samudra awan di atas Gunung Cikuray lewat jalur yang ngehits satu ini!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar