Travelingkuy99 - Kopi Ciwidey siap menambah daftar panjang kopi Indonesia yang mendunia. Itu berangkat dari Resep – A Coffee Story, sebuah hyperlocal platform berbasis web yang jadi hub bagi kelompok tani untuk berkolaborasi dan mendapat informasi perkembangan teknologi, pasar, pendampingan UMKM maupun bisnis lokal untuk go digital.
Pihaknya, berdasarkan keterangan tertulis pada Liputan6.com, baru-baru ini, merumuskan empat program pokok. Pertama, perlunya upaya mengurangi ketergantungan permodalan petani kopi di Kelompok Tani Kopi Bukit Cimanong (KTKBC) Desa Lebak Muncang, Ciwidey, Kabupaten Bandung, terhadap bantuan kredit, baik dari perorangan, swasta, maupun pemerintah.
Kedua, intensifikasi lahan kebun kopi. Ketiga, peningkatan efisiensi dan efektivitas produksi kelompok tani dan modernisasi peralatan produksi. Terakhir, perluasan mitra kerja kelompok tani.
Mengeksekusi program tersebut, Resep membawa program ini ke berbagai perusahaan swasta atau BUMN yang berkomitmen terhadap kepedulian dan pemberdayaan komunitas. Salah satu yang akhirnya berkontribusi adalah PLN melalui dana hibah secara bertahap selama tiga tahun.
Hibah tahap pertama telah disalurkan untuk pembelian ribuan bibit dan pupuk organik untuk sekitar 230 anggota KTKBC. Dana kemudian digunakan untuk pengadaan mesin pengupas cherry, mesin huller untuk mengupas gabah jadi green bean, serta perluasan ruang rendam dan pencucian seluas 54 meter persegi.
Selain itu, Nespresso, produsen kopi kapsul dunia, juga sepakat membeli green bean dari KTKBC. "Alhamdulillah, doa itu perlahan menemukan jawaban,” ucap Cepi Husada, Founder Resep. Musim panen 2021 ini, KTKBC mengamankan kontrak kuota pembelian biji kopi dari Nespresso melalui Olam Indonesia.
Biji kopi yang dipanen para petani KTKBC di Ciwidey ini akan diolah Olam Indonesia menjadi green bean. Biji kopi ini lalu diterbangkan ke Swiss untuk di-roasting oleh Nespresso. Hasil akhir yang dipasarkan perusahaan ini dari kopi Ciwidey adalah kapsul kopi.
Karakter Biji Kopi Ciwidey
Gunung Tambakruyung di Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, dan Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat, merupakan "rumah" bagi 230 anggota KTKBC dengan cakupan lahan mencapai lebih dari 200 hektare.
Kopi yang ditanam di daerah ini dijelaskan memiliki "rasa yang kaya, serta aroma yang khas." Yang tercium adalah aroma kacang-kacangan, bunga, buah, palm sugar, dan sedikit herbal.
Sensasi rasa seperti karamel mentega, serta manis cokelat akan ditemui di tipe biji kopi ini. Dengan karakter body yang kuat, kopi Ciwidey "terasa menyegarkan dengan rasa akhir yang lembut dan tahan lama."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar