Travelingkuy99 - sarapan terapung di tengah kolam begitu populer di kalangan influencer hingga traveler biasa. Resor kelas atas biasanya menyediakan fasilitas ini.
Bagaimana perjalanan fenomena ini hingga berkembang pesat di tengah masyarakat? Layanan makan terapung biasanya diisi dengan buah-buahan, roti hingga jus yang ditata begitu baik untuk menghasilkan sesuatu yang fotogenik.
Sarapan terapung di tengah kolam sangat populer di Asia-Pasifik, terutama di resor vila pribadi. Negara-negara bercuaca hangat seperti Indonesia, Thailand, Fiji, dan Maldives adalah tempatnya.
Hampir semua orang setuju bahwa tren sarapan terapung ini dimulai di Bali. Namun, tidak diketahui resor pertama yang memunculkan ide tersebut.
Jadi, sarapan terapung di tengah kolam ini menjadi hal umum di menu resor selama lima tahun terakhir. Pandemi virus Corona juga membuatnya lebih populer dari sebelumnya karena tamu hotel menghindari prasmanan dan ruang makan bersama.
"Sepanjang tahun lalu, makan di dalam suite telah menjadi sangat populer, terutama bagi mereka yang mencari hiburan dalam hal keamanan dan kenyamanan," kata Jann Hess, manajer umum Amanjiwo di Bali pada CNN.
Sarapan terapung membutuhkan kolam untuk mengapung. Dan kolam renang pribadi adalah pilihan yang baik daripada kolam bersama di mana anak yang bermain cipratan dapat membuat semuanya berantakan.
Lalu, apakah sarapan terapung ini hanya dibuat untuk dibagikan secara online dan dibuang? Apakah mereka benar-benar menikmati sajiannya?
James Booth, reporter DMarge.com yang berbasis di Sydney, mengaku bertanya-tanya hal yang sama sebelum mencoba sarapan terapung di sebuah resor kelas atas di Bali pada tahun 2019.
Dia mengatakan bahwa, baginya, traveler harus benar-benar sadar jika ingin menikmati sarapan terapung. Karena, ketika bangun tidur kita tidak bisa langsung terjun ke dalam kolam renang karena bisa merusaknya juga harus segera dimakan karena suhu terbilang lembab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar