Rabu, 21 Juli 2021

Rekomendasi Kuliner Unik, Satai Kuah Khas Pontianak yang Jarang Ditemui di Ibu Kota

Travelingkuy88 - kuliner daerah memang tak ada habisnya untuk dibahas, seperti satai atau sate kuah khas Pontianak yang cukup unik. Salah satu penjualnya berlokasi di Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Utara.

Satai umumnya disajikan dengan bumbu kacang atau kecap sebagai pemanis. Namun berbeda dari kuliner satu ini, penyajiannya justru dicampur kuah yang tajam cita rasa rempah.

Dikutip dari kanal YouTube food vlogger MGDALENAF berjudul 'Sate Kuah? Makanan Aneh Tapi Nyata,' Senin, 12 Juli 2021, ia mendatangi lapak Sate Kuah Bang Anek. Penjualnya mengaku berasal dari Pontianak dan sudah berjualan sekitar 11 tahun.

Anek menjelaskan, satai kuah Pontianak biasanya disantap warga di tempat asalnya pada pagi hari. "Ini kuliner nomor satu di Pontianak," imbuh Anek dalam video berdurasi 9 menit 23 detik.

Bahan satai yang digunakan adalah daging ayam dan daging sapi. Daging diungkep dalam bumbu khas selama sehari sebelum dibakar.

Saat disajikan, kuah dituang ke atas satai. Menurut Magdalena, kuahnya mirip dengan kuah sop bening yang terlihat menggunakan kaldu ayam dan sapi sehingga rasanya gurih. Seporsi satai Pontianak itu dihargai Rp45 ribu.

Seporsi satai Pontianak disajikan bersama irisan timun dan potongan ketupat. Saat akan dihidangkan, penjual menuang kuah yang sudah disiapkan. Prosesnya diulang dua kali.

"Cara ini untuk diseduh agar hangat dan kaldunya supaya meresap ke ketupatnya," kata penjual.

Magdalena membeli satu porsi utuh satai campur yang sudah diberi kuah dan bumbu kacang. "Jadi ini dia satai kuah bang Anek khas Pontianak, aneh ya ini makanan unik lagi pertama kali saya coba sepanjang hidup selama 26 tahun," jelas Magdalena.

Pertama-tama, ia mencicipi satai daging ayam yang dibalut bumbu kacang. Kemudian, ia memakan daging sapi yang ternyata memiliki tekstur yang empuk dan enak.

"Bumbu kacangnya itu udah enak banget, legit, dan kental berasa banget kacangnya. Untuk kuahny,a enak dan nyambung dengan rasanya kacangnya karena sudah tercampur, yang mendominasi rasanya," sambung dia.

Wanita yang memiliki jargon 'Bar Bar Kuy' itu menyantap satai dengan minuman segar bernama es jeruk songkit. Rasanya asam manis dan segar. Ditambah bakwan yang ia sudah dipesan terlebih dahulu.

Setelah makan, ia memberitahu bahwa di masa pandemi penjualan Sate Kuah Bang Anek turun drastis. Sebelum pandemi, ia biasanya menyetok sehari 1.500 tusuk satai, apalagi hari libur bisanya tembus 2.000 tusuk.

"Tetapi karena lagi pandemi sehari 150 tusuk saja katanya sudah senang banget, aduh, itu drastis  penurunannya sekitar 90 persen," jelasnya.

Bagi Magdalena, satai kuah Pontianak terbilang sulit ditemukan di Jakarta. Terbukti, saat ia mencari di internet yang keluar hanya Sate Kuah Bang Anek. Ia mengajak pengikutnya untuk mencoba kuliner satu ini.

"Satai ini sebenarnya juga ada di aplikasi ojek online, cuma tidak banyak yang membeli, melainkan lebih banyak pelanggan lama," katanya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar